TANYA-JAWAB 1:
T = Salam Mas Leo,
Terhitung sudah hampir dua minggu sejak saya meneriakkan jerit dan tangis saya melalui email kepada Mas Leo, memohon bantuan. Saat itu saya benar-benar merasa sangat hancur... Secara fisik dan mental.
Entah apa yang terjadi... lambat laun saya merasa proses penyembuhan sedang berlangsung dalam diri saya... sakit yang selama ini menghimpit dan membebani jiwa, perlahan pupus. Saya kembali punya semangat untuk 'hidup".
Saya kembali dapat MELIHAT DENGAN JELAS. Bahwa, dalam hidup saya, saya masih memiliki banyak hal yang indah yang dapat saya nikmati dengan penuh rasa syukur. Anak-anak dan kesempatan- kesempatan yang saya temukan baik dalam pekerjaan maupun interaksi sosial.
Entah apa yang Mas Leo kirimkan untuk saya... Mungkin doa dan spirit ya, Mas... Namun setelah peristiwa itu saya seperti sedikit demi sedikit mengalami kelahiran kembali...
Intinya... Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan rasa syukur saya kepada Pemilik Keberadaan dan rasa terima kasih saya yang tidak berbatas kepada Mas Leo...
Tulisan-tulisan Mas Leo, juga sangat berperan dalam menginspirasi dan menumbuhkankan semangat hidup saya... Terima kasih ya, Mas Leo. Mohon Do'a dan Spirit selalu.
J = Wow, I'm glad to hear that.
Actually this is not the first time I read or heard things like this, sepertinya apa yg saya ucapkan atau tuliskan memang mengandung energi tertentu yg sifatnya gimana gituh.
Menurut kesaksian banyak teman, E-books saya yg berjudul "Pelangiku Warna Ungu" dan "Mata Ketiga, Simbol dan Interpretasinya" memiliki energi penyembuhan yg kuat. Pedahal isi dari kedua e-books yg bisa di-download dari bagian files di Milis Spiritual Indonesia itu cuma tanya-jawab seperti ini saja.
Ternyata tanya-jawab ngalor ngidul dengan berbagai rekan memang memiliki energi penyembuhan, dan energi itu bisa tersimpan terus dan di-akses oleh mereka yg membutuhkannya. Kalau tertarik dan mau, anda bisa baca saja kedua e-books itu yg akan otomatis terkirim ke mailbox anda apabila anda join Mlis Spiritual Indonesia di <http://groups. yahoo.com/ group/spiritual- indonesia>.
Seperti anda bisa lihat sendiri, latar belakang dan permasalahan yg dihadapi oleh rekan-rekan yg bertanya kepada saya jelas berbeda-beda. Saya sendiri tidak meng-klaim bahwa saya memiliki solusi untuk permasalahan mereka. Saya cuma berperan sebagai sparing partner bagi banyak rekan untuk masuk ke dalam kesadaran mereka sendiri, dan menemukan solusinya di sana.
Paling jauh saya cuma berperan sebagai medium yg membawa ke permukaan alternatif jawaban yg bisa diambil. Ternyata cuma berbagai alternatif saja dengan berbagai konsekwensinya. Ternyata tidak ada yg namanya terpaksa, karena hampir segala sesuatu dalam hidup ini merupakan pilihan, choice.
Kalau kita mau, maka pilihan A bisa kita ambil, dan konsekwensinya kita tanggung sendiri. Kalau tidak mau yg itu, masih ada pilihan B, dan ada konsekwensinya yg juga akan kita tanggung sendiri. Dan begitu seterusnya. At least setiap orang memiliki dua pilihan, mau atau tidak. Kalau mau, ya jalanilah. Kalau tidak mau, ya tidak usah. Tidak ada yg memaksa di sini. Bahkan Tuhan pun tidak memaksa.
Tuhan atau Allah adalah kata yg sering bikin runyam hidup orang, we have to admit it. Bukannya membantu manusia, konsep Allah, kalau dibawa-bawa, akhirnya malah membuat orang yg lagi bingung menjadi semakin bingung.
Semua yg katanya berniat membantu membawa nama Allah. Katanya Allah mau anda sebagai wanita tunduk kepada suami anda. Kalau anda tidak tunduk kepada suami anda, maka Allah akan membuat hidup anda sengsara, as well as menjebloskan anda ke Neraka setelah anda mati nanti, astagfirullah alazzim.
Dan terus terang saya sering mengucap istighfar secara spontan ketika orang bilang bahwa Allah maunya kita memuji-muji ajaran agama yg sudah usang dan tidak mau di-reformasi itu, pedahal kelakuan orang itu sendiri jelas sudah jauh dari ajaran agama yg masih dipujinya setinggi langit tetapi tidak dipraktekkannya.
Hal seperti itu membuat banyak orang menjadi sakit jiwanya. Mulut masih bilang yes bahwa ada nabi-nabi yg di-imani, ada malaikat-malaikat yg di-imani, ada amal ibadah yg harus dilakukan, blah blah blah... Tetapi dalam praktek semuanya nol belaka. Kosong melompong.
Nah, orang-orang seperti itu tidak berbeda dengan anak SD yg diberikan pertanyaan multiple choice. Lingkari jawaban yg benar, dan yg benar hanya satu, konon.
Itu untuk anak level SD. Kita ini rata-rata lulusan perguruan tinggi, dan kita tahu bahwa ajaran agama di SD itu sudah tidak relevan lagi bagi kita. Tidak berlaku lagi karena kita sudah bisa melihat bahwa agama-agama itu semuanya buatan manusia, termasuk konsep Allah yg dibawa-bawa. Walaupun kita bilang insyaallah, alhamdulilah, blah blah blah... semuanya itu cuma konvensi saja, kebiasaan saja.
Yg sebenarnya bekerja adalah kesadaran di diri kita yg berpikir, membandingkan berbagai alternatif, dan mengambil pilihan yg kita mau, just that.
Memang ada Allah, tetapi namanya berbeda-beda, dan adanya di dalam kesadaran di diri anda, di diri saya, dan di diri siapa saja. Dan Allah yg asli itu tidak bisa dipisahkan dari kesadaran yg ada di diri anda karena, ya, memang lebih dekat daripada urat leher anda.
Apa yg lebih dekat dari urat leher anda selain kesadaran yg ada di diri anda? Dan kesadaran itu anda rasakan ketika anda diam saja, wirid, meditasi, novena,... whatever you call it. Diam saja dan rasakan bahwa you are one with God, satu dengan Allah.
Dan kita memang selalu satu dengan apa yg kita sebut sebagai Allah, bahkan tanpa syariat. Bahkan tanpa amal ibadah, bahkan tanpa segala macam DO's and DON'Ts yg membuat orang susah menjadi semakin susah saja.
Ulama-ulama dari semua agama, kalau diberikan kesempatan, maunya membuat orang susah semakin susah dengan menjejalkan ajaran-ajaran mereka. Saya ini bukan ulama, saya cuma sparing partner dari berbagai teman di seluruh Indonesia dan LN juga. Saya tahu bagaimana susahnya orang yg ingin keluar dari lingkaran setan (kesian yah Setan dibawa-bawa, pedahal dia nggak tahu apa-apa).
Daripada saya muter-muter nggak jelas ngomong hal-hal yg positif dan baik-baik saja, kan lebih baik saya ngomong apa adanya bahwa we shall lose nothing in this world.
Kalau anda sudah tidak mau meneruskan bahtera whatever dengan suami anda, tinggalkan saja. It's your right. Anda itu memiliki HAM untuk keluar dari RT yg anda pikir sudah tidak ada gunanya lagi.
On the other hand, kalau anda pikir bahwa masih lebih banyak benefit-nya untuk bertahan sebagai istri si Polan yg kelakuannya kayak Setan itu (Setan lagi dibawa-bawa, kesian deh...), ya bertahan saja lah.
Bertahan saja sambil membuka mata anda ke kiri dan ke kanan, siapa tahu aja ada another man (baik single, double, ataupun bekas) yg tertarik kepada anda.
Tertariknya juga bukan berarti harus going into another marriage. Banyak pilihan di masa sekarang, dan marriage is only one of the choices. It's your own life, dan tidak ada hubungannya dengan amal ibadah ataupun konsep Allah yg dijual oleh ulama-ulama itu.
Live your life!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar