Hawa nafsu adalah bagian dari karunia Allah yang melengkapi kehidupan kita menjadi bahagia bahkan mulia. Namun, nafsu itu sendiri harus kita kendalikan.
Kita lihat orang-orang yang diperbudak nafsu syahwat, hari-harinya hanya memikirkan kemaksiatan sehingga menghancurkan nilai-nilai yang ada pada dirinya dan menghancurkan orang lain, semata-mata karena diperbudak syahwat. Padahal kalau kita lurus di jalan Allah maka kita akan mendapatkan ganjaran dari setiap aktivitas yang kita lakukan.
Renungkanlah firman Allah berikut ini,
"Dan bersabarlah kamu bersama-sama orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan dunia ini, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas" (Q.S. AI-Kahfi [18]: 28).
Begitu pula orang yang diperbudak nafsu amarah, pikirannya penuh kekejian, dendam membara. Tutur katanya penuh angkara murka, tindakannya menjadi tidak terkendali dan hina, dan sudah pasti dia tidak akan pernah disukai olehorang lain, sehingga hari-harinya penuh ketegangan. Na 'udzubillahi min dzalik.
Untuk itu, waspadalah bagi sia'pa pun yang tidak bersungguh-sungguh melatih diri untuk mengendalikan amarah, maka akan habis kehidupannya karena dijajah oleh nafsu amarah.
"Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun dan Maha Penyayang." (Q.S. Yusuf [12]: 53).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar